Sikap Terhadap Allah


Setiap Muslim harus bersyukur atas karunia yang tak terhitung yang telah Allah SWT berikan kepadanya. Nikmat yang diberikan-Nya mulai ia berasal dari setetes air dalam kandungan ibunya hingga kembali menghadap Tuhannya. Ia harus bersyukur dengan lidahnya, dengan menyembah-Nya dan mematuhi-Nya. Ia juga harus bersyukur atas pemberian kedua kaki dan tangannya sehingga ia bisa taat kepada-Nya. Begitulah cara ia bersyukur kepada Allah SWT. Jelaslah, bahwa pasti ada sikap yang lebih tepat untuk dilakukan terhadap Allah SWT atas semua karunia yang telah Dia berikan. Setiap manusia juga tidak boleh menolak segala kenikmatan dan karnia yang telah diberikan-Nya.

Seorang Muslim berpikir tentang ilmu Allah dan menyadari, bahwa Dia selalu mengawasi setiap gerak-gerik hamba-Nya pada setiap keadaan. Hati si Muslim akan dipenuhi oleh perasaan kagum, hormat dan mensucikan Allah. Ia akan malu dan mematuhi-Nya. Begitulah cara ia berperilaku kepada Allah. Sesungguhnya, tidaklah pantas seorang hamba melawan Tuannya dengan cara menentang atau memperlakukan dengan jahat dan menghinanya, sementara Sang Tuan mengawasi dan menyaksikannya.

Seorang Muslim juga menyadari akan kekuasaan dan pengawasan Allah SWT atas dirinya. Dia tidak mungkin bisa lari dan menghindar dari-Nya. Tak ada tempat lain selain kembali kepada-Nya. Seorang Muslim juga menyadari kasih sayang dan kemurahan yang dilimpahkan Allah kepadanya dan kepada seluruh ciptaan-Nya. Seorang Muslim juga menyadari akan balasan dan hukuman dari Allah. Memperhitungkan diri hidup dan mati dalam ketaatan kepada-Nya.

Seorang Muslim juga harus berpikir seolah-olah hukuman dan sanksi Allah akan diterimanya saat dia sedang melanggar perintah-Nya dan sebaliknya juga akan menerima ganjaran dan pahala yang dijanjikan Allah yang disediakan untuknya ketika ia sedang melakukan perbuatan yang diridhoi-Nya.

Jadi kesimpulannya, seorang Muslim harus bersyukur atas segala pemberian Allah kepadanya. Dia seharusnya malu berbuat dosa. Dia harus kembali kepada-Nya dan hanya bergantung kepada-Nya semata. Penuh harap dengan segala kebaikan-Nya dan takut akan siksa-Nya. Dia harus meyakini Allah dengan penuh respek akan janji-janji-Nya. Dengan demikian, Allah akan menempatkannya pada derajat yang lebih baik. Allah SWT akan meridhoinya dan memasukkan ke dalam golongan hamba-Nya yang terpilih, memberkahinya dan melindunginya. Inilah harapan terbesar yang harus diraih oleh setiap Muslim sepanjang hayatnya.

“Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang termasuk golongan hamba-Mu yang mencintai-Mu. Ya Allah, janganlah Engkau keluarkan kami dari golongan orang-orang yang Engkau lindungi. Ya Allah, jadikan pula kami termasuk orang-orang yang sangat dekat dengan-Mu. Ya Allah, Tuhan Semesta Alam.”

2 Tanggapan to “Sikap Terhadap Allah”

  1. assalamualaikum,

    waaa baca blog ini jd adem rasanya. ikut amien ah buat doanya.
    lam kenal

  2. wa’alaikum salam…

    kenal balik ^_^

Tinggalkan komentar